
Pasien BPJS Nekat Pulang Setelah Tak Sanggup Tebus Obat
04 April 2014Lagi-lagi pelayanan BPJS kesehatan bagi warga miskin dikeluhkan. Kali ini Nyi Kartika (33), warga Kampung Pasir Sukarayat, Kelurahan Muara Ciujung Timur (MCT), Kecamatan Rangkasbitung, terpaksa tidak lagi menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung. Padahal, ia masih dalam kondisi yang seharusnya mendapatkan perawatan medis, dan masih harus mengkonsumi obat karena radang usus yang dideritanya.
"Belum sembuh, Pak. Kondisinya memang masih butuh penanganan dan masih harus mengkonsumsi obat. Kadang ampas BAB nya keluar lewat hidung. Selain itu, istri saya masih suka merasakan sakit dibagian perut dan punggung," kata Endang, suami Kartika. Endang menuturkan, perawatan terhadap istrinya terpaksa ia hentikan, karena sudah tidak sanggup menanggung biaya untuk menebus obat yang mencapai 400 hingga 500 ribu rupiah dalam sekali tebusnya.
" Dirawatnya sekitar dua minggu yang lalu. Kira-kira sekitar lima hari dirawatnya, dan setiap harinya kami harus mengeluarkan biaya untuk tebus obat. Kadang, 400 atau 500 ribu, sampai-sampai sejumlah barang yang ada dirumah, saya jual untuk menebus obat istri saya," ujarnya.
Padahal, Kartika adalah warga yang sudah terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Saat ini, Endang, hanya bisa pasrah terhadap kondisi yang dialami oleh istrinya, sambil berharap, ada solusi untuk dapat mengobati penyakit yang dialami Kartika. Salah satunya, dengan sudah terdaftarnya Kartika dalam BPJS Kesehatan

















