Serang – Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga saat apel pagi menyampaikan teori tentang Analisis SWOT di lapangan Apel Polda Banten,Senin (29/11/2021).
Diawali dengan membagikan kertas kosong dan pena, Kabid Humas meminta kepada personel Bidhumas Polda Banten untuk menguraikan tentang apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di satuan kerja Bidhumas Polda Banten, setelah personel menguraikan jawaban diatas kertas tersebut Kabid Humas menjelaskan tentang teori analisis SWOT,.
“Analisis SWOT meliputi Strenght (kekuatan), Opportunity (peluang), Threats (ancaman) dan Weaknesses (kelemahan). Strenght dan weaknesses adalah faktor-faktor yang berasal dari intenal Bidhumas Polda Banten. Kekuatan yaitu hal-hal yang menjadi pendukung dalam mencapai tujuan organisasi, sementara kelemahan adalah segala sesuatu yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan di Bidhumas Polda Banten. Untuk opportunity (peluang) dan threats (ancaman) adalah faktor yang bersumber dari eksternal organisasi,“ jelas Shinto Silitonga.
Selanjutnya shinto menguraikan secara detail tentang analisis SWOT.
“Strenght meliputi empat unsur manajemen yaitu man, money, methods dan material, kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini perlu dianalisa untuk menilai kekuatan-kekuatan sumber daya manusia (SDM) antara lain kompetensi, pengetahuan, keahlian dan jumlah personel. Semua ini harus didukung komponen lainnya yaitu anggaran, metode, sarana dan prasarana,” jelas Shinto.
Shinto meneruskan penjelasannya “Weaknesses (kelemahan) harus dikaji dengan baik apa saja hal-hal yang kurang mendukung baik dari SDM, anggaran, metode dan peralatan yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan organisasi,” tutur Shinto.
Selanjutnya Shinto menerangkan tentang opportunity dan threats.
“Opportunity merupakan faktor yang berasal dari luar organisasi (eksternal), yang dapat dijadikan kesempatan organisasi untuk meningkatkan kinerja atau produktivitas, maka kita harus kooperatif dengan pihak yang dianggap dapat menunjang keberhasilan tujuan oraganisasi. Sementara ancaman dapat berupa ketidakpuasan masyarakat terhadap Polri sebagai pelayan masyarakat yang dapat menimbulkan komplain dan pengaduan masyarakat terhadap kinerja kepolisian,” jelas Shinto.
Diakhir, Shinto Silitonga menjelaskan bahwa.
“Menganalisa tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi dalam menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera diatasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang, hal ini berlaku juga bagi kita institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai pelayan masyarakat,” tutup Shinto Silitonga.