SERANG – Dalam rangka mewujudkan Polda Banten yang berintegritas dengan berpredikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani), Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran (Karorena) Polda Banten KBP Wingky Adhityo megadakan kegiatan analisa dan evaliasi (Anev) capaian EPZI (Elektronik Pembangunan Zona Integritas) pada Kamis (2/12) di ruang rapat Rorena Polda Banten.
Kegiatan tersebut sebagai bentuk atensi Karorena pada Program Prioritas Kapolri yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dengan kegiatan peningkatan status Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas dan Melayani (WBBM).
Kegiatan dibuka oleh Karorena yang diikuti oleh para Kasubbagrenmin Satker Polda, Kabagren Polresta dan Polres jajaran serta para operator aplikasi EPZI baik Satker maupun Satwil.
Dalam arahannya Karorena mengapresiasi kerja keras para operator yang telah menginput data dan bukti dukung EPZI sehingga Polda Banten meraih peringkat ke-6 dari 34 Polda. “Saya ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan operator yang sudah bekerja keras sehingga capaian pelaksanaan EPZI kita sudah meraih peringkat ke-6, namun jangan berpuas diri dulu, karena masih ada enam satker yang perlu perbaikan dan dua satker yang ditolak.” tutur Wingky.
Pelaksanaan anev ini dilakukan dengan maksud memperbaiki data dukung beberapa Satker dan Satwil yang masih perlu perbaikan. “Ada juga Satker dan Satwil yang ditolak sehingga perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap data dukung yang di upload ke aplikasi EPZI,” tambah Wingky.
Perlu diketahui bahwa upload data dukung pada aplikasi EPZI dilakukan sebagai salah satu penilaian untuk mendapat predikat WBK dan WBBM dari Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Selain Anev capaian pada aplikasi EPZI juga dilakukan anev pada capaian e-Survei pelayanan. e-Survei pelayanan dilaksanakan oleh seluruh Satker dan Satwil terutama pada bagian pelayanan kepada masyarakat. Aplikasi e-Survei merupakan subbagian aplikasi pendukung pembangunan Zona Integritas yang memiliki poin dalam penilaian Satker atau Satwil untuk dapat meraih predikat WBK dan WBBM dari Kemenpan RB. “Tolong kepada rekan sekalian, sampaikan kepada Pimpinannya untuk menanggapi dengan serius dalam pembangunan zona integritas di Satkernya masing-masing, terutama untuk e-Survei pelayanannya, karena itu jadi poin penilaian yang sangat besar terhadap pelayanan yang kita berikan pada pelanggan kita, baik personel di satker jika Satker pembinaan, maupun masyarakat jika pada Satker operasional yang melayani publik.” tutup Wingky.* (Bidhumas)